MAKALAH OBSERVASI USAHA KECIL


TUGAS KEWIRAUSAHAAN


“Observasi Dan Wawancara Kewirausahaan”





Disusun Oleh :

ARIF SULISTYO
15.141.210.58



JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA
2015


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Kewirausaan adalah usaha yang mungkin banyak diminati oleh banyak orang. Mereka dapat mengembangkan modal dengan cara melakukan suatu usaha yang dapat memberikan peluang bagi mereka yang tidak mempunyai pekerjaan. Usaha seharusnya dirintis dari usaha kecil yang lama-lama akan menjadi usaha besar. Dalam pengembangan kewirausahaan memang sangat memerlukan ketelatenan dan kesabaran apabila ingin menuju kesuksesan.
         Pada umumnya, nasi merupakan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia, selain mudah didapat dan banyak digemari bagi semua khalayak masyarakat Indonesia berbagai lapisan, nasi dapat diolah kembali menjadi beraneka rupa menu makanan lainnya sehingga menjadikan suatu kesempatan untuk melakukan kegiatan usaha kedai kecil dan berpeluang besar untuk memasuki pangsa pasar. Dengan melihat berbagai tingkah laku konsumen yang berbeda – beda khusus mengenai kualitas dan rasa menjadikan dasar pemikiran.
Usaha mikro itulah salah satu contoh usaha yang mungkin sekarang ini banyak kita temukan. Mereka  menjalankan usahanya dengan modal yang seminimal mungkin dan dapat hasil yang lumayan. Salah satu contoh usaha kecil menengah adalah kedai lapak depan rumah yang didirikan oleh ibu Insyaroh, itu dapat di kategorikan sebagai usaha mikro. Memang sekarang ini kewirausaan sangatlah penting dan juga dikategorikan sebagai kebutuhan. Usaha yang maju akan menghasilkan keuntungan yang lebih banyak. Selain itu juga dapat memberi peluang yang luas bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan. Jadi kewirausaan lebih banyak untungnya dari pada ruginya apabila dikelola dengan sebaik mungkin.

1.2     Maksud Dan Tujuan
1.            Memahami dan menguasai kegiatan wawancara.
2.            Memperoleh informasi tentang kewirausahaan.
3.            Sebagai contoh inspiratif dalam memulai suatu usaha baru
4.            Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi generasi muda

1.3       Topik Wawancara
Pengusaha Makanan Usaha Kecil Menengah (UKM)

1.4       Waktu dan Tempat Kegiatan
Wawancara ini dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal                 : Jum’at, 20 April 2018
Pukul                             : 07.00 s/d selesai.
Tempat                           : Warung Mini Bu In

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah
Dalam perekenomian Indonesia usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu kelompok initerbukti tahan berbagai macam goncangan krisis. Berdasarkan Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan pengertian dan criteria tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
USAHA MIKRO adalah usaha ekonomi produktif milik orang perorangan dan/ ataubadan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalamUndang – Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Kriteria Usaha Kecil adalahsebagaiberikut :
1.             Memili kekayaan bersih lebih dari Rp 50 Juta tidak termasuk tanah, bangunan,tempat usaha, atau
2.             Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300 Juta sampai dengan paling banyak Rp 2,5Milliar.
USAHA MENENGAH adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan ataucabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupuntidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atauhasil penjualan tahunan sebgaimana diatur dalam Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UMKM.
Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut :
1.             Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500 Juta sampai dengan paling banyak Rp 10 Milliar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau
2.             Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2,5 Milliar sampai dengan paling banyak Rp 50 Milliar.

BAB III
LAPORAN HASIL OBSERVASI

3.1 Sejarah Pemilik dan Berdirinya Usaha
Nama pemilik usaha    :  Ibu Insyaroh
Tempat tanggal lahir    :  Tuban, 12 Juni 1969
Alamat                          : Perum Cerme Indah Jl.Apel
Adapun berdirinya usaha kecil/ menengah ini sejak tahun 2014, yang diawali sebagai usaha rumahan dengan sistem titip kantin Pertamina Surabaya. Kemudian seiring dengan waktu, pada  2 tahun kemudian ada pemikiran untuk membuka warung kecil-kecilan di depan rumah yang dibuat dan diproduksi sendiri bersama keluarga.

3.2 Modal dan Keuntungan
Sesuai dengan harga pada waktu itu tahun 2014 memulai usaha makanan kecil ini dengan modal Rp. 1.000.000 dan keuntungan per-hari Rp.50.000 – Rp. 100.000 dikalikan sebulan menjadi Rp. 1.500.000 – Rp. 3.000.000. Kemudian sejak maju dan dibuka warung mini depan rumah serta banyak peminat maka keuntungan bertambah menjadi  Rp 250.000 – Rp 400.000 dikalikan per-bulan menjadi Rp 7.500.000 – Rp. 12.000.000 semakin lama dan pembeli atau konsumen semakin banyak atau pesanan dari masyarakat untuk acara-acara tertentu, maka bahan baku semakin meningkat menyesuaikan permintaan.



BAB  IV
LAPORAN HASIL WAWANCARA

4.1 Daftar Pertanyaan
1.      Apa latar belakang Ibu In memilih usaha ini ?
Dulu hanya iseng saja. Saya hanya mencoba menitipkan gorengan ini kepada adik saya yang bekerja di Pertamina Surabaya agar dititipkan di kantin. Dari situlah keluarga menyarankan untuk membuka usaha warung mini di halaman rumah dan menambah menu sarapan yang selalu berganti setiap hari.

2.         Bagaimana sejarah perkembangan usaha ini hingga sekarang ?
Awalnya hanya coba-coba memasarkannya lewat titip kantin dan ada sistem pesanan karena kami tidak punya modal yang besar untuk memulai usaha. Saya menggunkan minyak baru dan bukan minyak habis pakai, maka dari itu saya semakin mantap untuk menjalani usaha ini karena ini adalah usaha yang jujur. Alhamdulillah banyak peminat/konsumennya dan kemudian ada pemikiran untuk membuka warung mini di halaman depan rumah yang letaknya juga strategis. Alhamdulillah, setelah 2 tahun di buka lancar hingga sekarang.

3.      Apa kendala yang dialami Ibu In selama menjalani usaha ini ?
Dulu saya kesulitan untuk mencari bahan baku yang murah, seperti tepung, sayuran dan bumbu karena harganya yang tidak stabil. Dan juga saya kesulitan untuk menaikkan harga jual ini karena harga bahan baku yang semakin mahal. Untuk lokasi, dulu tidak ada tenda jika hujan turun.

4.      Bagaimana cara Ibu In untuk mengatasi masalah tersebut ?
Alhamdulillah, sekarang untuk ketersediaan bahan baku, saya sekarang berhubungan langsungdengan distributor, jadi harga beli bahan bakunya lumayan murah dibandingkan dengan beli di toko/supermarket lain. Dan untuk masalah tenda, saya sudah membeli tenda/payung.

5.    Berapa modal  yang Ibu In keluarkan untuk membuka usaha ini ?
Modal awalnya sejak warung mini dibuka sekitar Rp. 7.000.000. Uang itu cukup untuk membeli meja kayu dan kursi plastik, kompor gas, serta bahan baku yang diperlukan.

6.      Berapa penghasilan perbulan/perharinya ?
Alhamdulillah, sekarang ini per-hari biasa mencapai Rp. 250.000 – Rp. 400.000 dan per-bulannya Rp 7.500.000 – Rp 12.000.000,-

7.         Apa saja suka / dukanya selama menjalani usaha ini ?
Dulu sih, susah mencari bahan baku, harga bahan bakunya mahal, ada pula pelanggan yang lupa bayar hingga mencuri.

8.       Apakah sebelumnya Ibu In berpikir/ berkeinginan untuk membuka usaha selain usaha ini ?
Untuk saat ini tidak ada, karena saya dan keluarga hanya memfokuskan bagaimana caranya agar warung mini ini agar berkembang / bertambah besar.

9.         Apakah Ibu In memiliki cabang lain, selain yang di kelola ?
Sementara ini belum, tapi InsyaAllah saya akan membuat warung mini ini memiliki tempat yang besar.

10.       Menurut Ibu In, apa tips untuk menjadi pengusaha ?
Kita harus sabar, sabar dalam menghadapi pembeli, dan harga-harga yang melonjak naik.
·                 Ulet
·                 Tidak mudah putus asa jika mengalami kerugian
·                 Kita harus tetap menjaga kualitas produk dengan mengutamakan ke-hygenis-an
·                 Pantang menyerah
·                 Harus selalu optimis
·                 Harus selalui khlas
BAB  V
ANALISIS HASIL WAWANCARA
                                             
5.1 Pembahasan Hasil Wawancara
1.            Peluang Usaha Baru
Usaha ini menciptakan kerja usaha baru yang kreatif dan inovatif, sebagai contoh beliau menjual sarapan dengan menu yang setiap hari berganti.
2.            Pembiayaan
Modal yang dikeluarkan Ibu In awalnya dari hasil tabungan pribadinya, dan tambahan hasil pinjaman dari Lembaga Perbankan maka usahanya pun berhasil dimulai.
3.            Pemasaran
Strategi pemasaran yang digunakan terdiri dari :
a.       Produk
Produk yang diproduksi dibuat sendiri dan memiliki berbagai macam menu.
b.      Harga
Harga dari berbagai produk yang ditawarkan relatif terjangkau sekitar Rp 1.000 – Rp 10.000.
c.       Tempat
Cara pendistribusian produknya bisa dibeli ditempat langsung dan menerima pesanan. Tempatnya yang strategis, yaitu di pinggir jalan utama perumahan


BAB  VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Dimana ada kemauan, usaha, kerja keras dan berfikir maju maka segala kesulitan akan menjadi kemudahan. Terbukti dengan kisah dari Ibu In yang dulunya susah payah membuka usaha, kini ia mampu membuktikan ia mampu menjadi wirausaha yang sukses. Hidup yang sangat sederhana tidak mematahkan semangatnya untuk berusaha, sampai ia menjadi suksespun ia tetap menjadi ibu rumah tangga yang tetap mementingkan keluarganya. Dari usaha yang coba-coba sampai menjadi warung yang cukup besar dengan kerja keras. Berusaha memuaskan konsumennya dan tak henti pula ia berkreasi untuk mengembang kan usahanya agar semakin maju dan berkembang.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

BLENDER PORTABEL